Marc Marquez Ingin Dikenang Sebagai Figur Inspiratif, Bukan Sebagai GOAT

IZMIRDAIKINSERVISI.COM – Marc Marquez menyatakan tidak ingin dianggap sebagai pebalap terbaik dalam sejarah MotoGP. Pebalap yang dikenal dengan julukan MM93 ini lebih memilih dikenang sebagai sosok inspiratif yang mampu bangkit dari keterpurukan. Pada MotoGP 2025, Marquez berhasil memastikan gelar juara dunia setelah finis sebagai runner-up di MotoGP Jepang pada Minggu (28/9).

Posisi kedua yang diraihnya sudah cukup untuk mengunci gelar juara. Marquez kini memiliki total 541 poin, membuatnya tidak mungkin lagi terkejar oleh pesaing terdekatnya, Alex Marquez, meski masih tersisa lima balapan.

Kesuksesan ini menjadi gelar dunia pertama Marquez sejak tahun 2019. Pebalap asal Spanyol tersebut kini telah mengoleksi sembilan gelar dunia, di mana tujuh di antaranya diraih di kelas utama MotoGP.

Prestasi Marc Marquez mendapatkan pujian luas, terutama karena ia berhasil menjadi juara MotoGP dengan rentang waktu enam tahun sejak gelar terakhirnya sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kejuaraan.

Banyak pihak bahkan menyebutnya sebagai GOAT (Greatest of All Time) atau sosok terbaik dalam sejarah MotoGP. Di usianya yang telah menginjak 32 tahun, Marquez juga sering disandingkan dengan atlet legendaris dunia seperti Roger Federer (tenis), Tiger Woods (golf), Muhammad Ali (tinju), dan Michael Jordan (basket).

Namun, Marquez merendah dan merasa gelar GOAT belum pantas disematkan kepadanya. Ia lebih memilih untuk dikenal sebagai seseorang yang mampu menginspirasi, terutama karena perjuangannya untuk kembali menjadi juara dunia setelah mengalami masa sulit akibat cedera berkepanjangan selama periode 2020–2023.

Menurutnya, gelar GOAT adalah sesuatu yang berat. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak ingin meletakkan dirinya sejajar dengan nama-nama besar seperti Federer, Ali, Woods, atau Jordan.

Marquez berharap dikenang sebagai seseorang yang memberikan segalanya dalam hidupnya, baik sebagai atlet maupun pribadi. Ia menyampaikan bahwa melakukan upaya maksimal adalah inti dari kehidupan, bukan sekadar mencapai tujuan. Gagal bukanlah saat tak berhasil, melainkan ketika tidak mencoba sama sekali.

Terlepas dari segala rintangan, Marquez tertantang untuk terus berusaha hingga akhirnya meraih hasil manis. Ia mendedikasikan keberhasilannya kepada keluarga dan orang-orang terdekatnya yang selalu mendukungnya, bahkan lebih banyak menderita selama masa sulit dibanding dirinya sendiri.

Baca Juga : MotoGP 2025: Para Rider Terkejut dengan Ketangguhan Marc Marquez!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *